Contohnya adalah membaca fatihah tidak saat berdiri, tapi saat duduk tasyahud, begitu sebaliknya.
Contoh yang membatalkan adalah memindah takbirotul ihram tidak di awal shlat, atau memindah salam tidak di akhir shalat.
4. Ada keraguan apa yang dilakukan, baik rukun maupun rakaat dan memungkinka tambahan.
Contohnya ketika salat dzuhur lalu ragu rakaat yang ketiga atau yang keempat, maka harus memilih yang ketiga, sehingga ia wajib menambah satu rakaat lagi, meskipun rakaat ini ada kemungkinan rakaat yang kelima.
Baca Juga: Doa untuk yang Sedang Sakit Agar Diberi Kesembuhan
Lantas bagaimana caranya dan apa doanya? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Tata Cara dan Doa Sujud Sahwi
1. Dilakukan setelah selesai membaca tasyahud akhir dan sebelum salam
2. Dua kali sujud seperti sujud salat
3. Sunah bacaannya:
سبحان من لا ينام ولا يسهو
(Subhana man la yanaamu wa la yashuu)
Artinya: “Maha suci dzat yang tidak tidur dan tidak lupa”.
Sementara itu, berikut ini adalah lafal alternatif yang disebutkan Syekh M Nawawi Al-Bantani:
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَسْهُو وَلَا يَغْفُلُ
Subhāna man lā yashū wa lā yaghfulu
Artinya, “Mahasuci Zat yang tidak lupa dan tidak lalai.”
Itulah tadi ulasan mengenai tata cara dan doa sujud sahwi. Semoga bermanfaat.***