SOKER.ID -- Pada hakikatnya, setiap manusia pastinya berharap diberikan rezeki yang lancar dan melimpah ruah. Bisa memiliki rumah idaman, mobil mewah, dan harta yang tak terhitung agar bisa menikmati kehidupan dengan bahagia.
Intinya, apapun kebutuhan bisa terpenuhi, apa saja yang diinginkan bisa dengan mudah dimiliki.
Salahkah? Tentu tidak! Karena demikianlah hasrat kita sebagai manusia yang dinilai lumrah.
Namun, pemahaman tentang rezeki yang hanya sebatas materi adalah mindset yang bisa kita ubah mulai saat ini.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Taubat Lengkap Dengan Niat dan Doanya
Rezeki bukan sekedar angka, status, atau pekerjaan. Sebab perjalanan kehidupan itu tak ada yang hakiki, sebagaimana roda yang terus berputar. Hidup ini berjalan dinamis, selalu ada perpindahan dari satu kotak ke kotak lainnya.
Susah dan senang bukan ukuran kebahagiaan, meskipun tak dipungkiri bahwa keadaan saat lapang adalah impian setiap orang.
Maka dari itu, mengapa Allah Ta’ala mengalihkan manusia untuk berpindah dari satu kotak ke kotak lainnya. Tujuannya agar hati kita tidak terpaut pada dunia yang fana, lalu terbelenggu dalam kotak tersebut.
Lihatlah dunia secara proporsional! Cerdas dalam berikhtiar dan berusaha bukan semata-mata untuk meraih kenikmatan dunia saja.
Baca Juga: Kapan EA Sports FC 25 Diluncurkan? Ini Harga, Platform dan Tanggal Rilisnya
Berapa banyak orang yang kaya secara materi, tapi hidupnya tidak bahagia. Pun sebaliknya, berapa banyak orang yang tidak memiliki harta benda tapi diberikan nikmat bahagia. Jadi, rezeki yang berupa materi itu bukanlah ukuran kebahagiaan.
Sejatinya, rezeki terbaik itu adalah surga.
Mampu mengingat nikmat Allah Ta’ala dengan bersyukur adalah sebuah rezeki yang patut diutamakan. Masih diberikan kesehatan, keselamatan, bisa bernapas lega dan hati yang tentram adalah rezeki.
Mampu memahami caranya berjuang untuk melakukan berbagai amalan shalih, dengan senantiasa bertaqwa dan belajar sabar di setiap keadaan. Hal sederhana, namun sarat makna.