Tauladan di sini bukan hanya dalam ibadah relasi antara mahluk dengan Tuhan, melainkan juga relasi antar sesama mahluk-Nya.
Dengan kata lain, takwa di tangan Nabi dan para sahabatnya tidak hanya terbatas meningkatkan ibadah personal saja, melainkan juga ibadah dan aktifitas sosial menjadi ajang untuk meningkatkan ketakwaan.
Oleh karenanya, marilah kita meningkatkan ketakwaan dengan memperbaiki dan memperbagus kedua aspek ibadah tadi: personal dan sosial.
Para jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Berbicara ibadah personal barangkali kita sudah maklum semua, yaitu seperti shalat dan puasa, baik yang wajib maupun yang sunnah.
Level dan kualitas Nabi dan para sahabatnya dalam mengerjakan ibadah-ibadah ini tentu saja sudah tidak diragukan lagi.
Ketulusan dan kekhusyu’an mereka tidak bisa ditandingi oleh siapa pun dari generasi umat ini. Maka dari itu, mereka disebut sebagai generasi terbaik dalam perjalanan Islam.
Baca Juga: 20 Ucapan Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus Penuh Makna, Humor dan Lucu
Begitu juga ibadah sosial yang telah dilakukan oleh generasi tersebut dapat menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya, termasuk generasi kita hari ini.
Di antara contoh yang cukup fenomenal yang dilakukan Nabi dan para sahabatnya adalah tidak melakukan balas dendam kepada kafir Quraisy pada saat penakulkan kota Mekkah.
Dalam kitab sejarahnya Imam Ibnu Katsir, al-Bidayah wan Nihayah dikisahkan:
قَالَ: "يَا مَعْشَرَ قُرَيْشٍ مَا تَرَوْنَ أَنِّي فَاعِلٌ فِيكُمْ؟" قَالُوا: خَيْرًا، أَخٌ كَرِيمٌ وَابْنُ أَخٍ كَرِيمٍ. قَالَ: "اذْهَبُوا فَأَنْتُمُ الطُّلَقَاءُ"
Artinya, “Nabi bersabda: ‘wahai kaum Quraisy, apa pendapat kalian yang akan aku lakukan terhadap kalian?’, Mereka menjawab: ‘kebaikan wahai saudara yang mulia dan putra saudara yang mulia’, Nabi bersabda: ‘pergilah, kalian terbebas (dari hukuman).’
Kita semua sudah pasti tahu bagaimana gangguan, teror, dan siksaan yang dilakukan kaum kafir Quraisy kepada Nabi dan para sahabatnya selama masih di Mekkah.
Bahkan ketika di Madinah pun tetap mereka tetap mengejar dan membuat sekutu dari agama lain seperti Yahudi untuk menyerang Nabi dan para sahabatnya.