SOKER.ID - Mantan bos tim Formula One (F1), Eddie Jordan menuduh FIA sengaja memberikan bendera merah kepada Max Verstappen di kualifikasi GP Brazil 2024, beberapa waktu lalu.
Eddie Jordan melancarkan komentas keras kepada mantan direktur balap FIA F1 Niels Wittich atas apa yang menurutnya adalah bendera merah yang waktunya diatur untuk menghambat Max Verstappen.
GP Brasil terbukti menjadi balapan penting dalam perebutan gelar juara dunia pembalap F1 2024, di mana Max Verstappen bangkit dari posisi 17 di grid start.
Verstappen meraih salah satu kemenangan paling sensasional dalam sejarah F1 saat finish pertama pada balapan GP Brazil 2024 di bawah guyuran hujan dengan cara yang menakjubkan.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP 2024, Francesco Bagnaia Amankan Pole Position
Berkat kemenangan di GP Brazil 2024, Max Verstappen memperlebar keunggulannya atas Lando Norris menjadi 62 poin dan kemungkinan besar mengamankan gelar juara duni untuk keempat kali secara berturut-turut.
Berbicara dalam podcast Formula For Success, Eddie Jordan mengatakan Max Verstappen tidak diperlakukan adil pada GP Brazil 2024.
Kualifikasi GP Brazil yang diadakan pada Minggu pagi karena hujan deras pada Sabtu hingga ditunda terbukti menjadi sesi yang kacau dengan banyak bendera merah.
Salah satunya yang merugikan Max Verstappen karena tereleminasi lebih awal hingga harus memulai balapan dari posisi start ke-17.
Eddie Jordan menegaskan keyakinannya bahwa Niels Wittich yang kemudian memutuskan mundur dari jabatan direktur balapan F1 saat jeda sebelum GP Las Vegas, tahu persis apa yang sedang dilakukannya.
Percakapan Jordan dengan lawan main podcast, David Coulthard, dimulai dengan Coulthard yang memperdebatkan apakah aturan tidak boleh masuk pit di bawah Virtual Safety Car harus diberlakukan.
Keduanya membahas cara-cara agar buku aturan F1 dapat diubah menjadi lebih baik.
"Saya pikir sekarang sudah menjadi hal yang wajar di mana keberuntungan dari tempat munculnya Safety Car adalah keberuntungan para dewa balap," kata David Coulthard.
