"Itu membuat kami terpuruk, dan itu berdampak pada sisi komersial. Namun, apakah saya tersinggung? Ini adalah keputusan bisnis."
"Kami telah menikmati perjalanan yang sukses bersama, dan sekarang kami memiliki tujuan kami sendiri."
"Ini bahkan tidak mengubah apa pun bagi saya. Saya orang yang keras kepala, tahu? Saya mengalami beberapa momen yang cukup sulit dalam hidup saya, dan ini tidak ada bandingannya."
Baca Juga: Kemenangan Sensasional Max Verstappen di F1 GP Brazil, Karena Skill atau Beruntung?
Sementara bagi Hamilton, dia menggambarkannya seperti merasa seperti "mengakhiri hubungan" tetapi bersikeras bahwa dia masih mencintai tim tersebut.
"Saya merasa seperti mengakhiri hubungan yang baik-baik saja,” kata pria berusia 39 tahun itu.
"Kami masih saling mencintai. Saya tidak kehilangan kepercayaan pada tim. Saya pergi demi diri saya sendiri."
Keputusan itu juga berarti harus memberi tahu Wolff secara langsung dan Hamilton mengatakan ia berharap hubungannya dengan pria asal Austria itu akan tetap baik-baik saja, bahkan setelah ia pindah ke Maranello, markas Ferrari.
"Saya perlu melakukannya secara langsung karena itulah yang dimaksud dengan integritas. Namun saya tahu itu akan sulit. Pada akhirnya, sebagai manusia, kita terluka ketika sesuatu berakhir," ujar Hamilton.
"Namun saya juga tahu bahwa persahabatan kita lebih dari sekadar bisnis. Itulah cara saya memandangnya dan saya harap Toto juga demikian," ungkapnya.***
