Kamis, 23 Januari 2025

Ini Daftar Sanksi yang Berpotensi Diterima Persib setelah Bobotoh Ricuh di Jalak Harupat

- Senin, 23 September 2024 | 21:04 WIB
Tangkap layar video kericuhan suporter seusai laga Persib vs Persija di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin 23 September 2024.
Tangkap layar video kericuhan suporter seusai laga Persib vs Persija di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin 23 September 2024.

SOKER.ID - Persib Bandung kini dihantui ancaman sanksi setelah bobotoh ricuh seusai laga kontra Persija Jakarta di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Sejumlah bentuk sanksi berpotensi diterima Persib akibat kericuhan yang terjadi seusai perandingan melawan Persija pada Senin 23 September 2024.

Sanksi paling ringan yang mungkin diterima Persib adalah denda, hingga terberat memainkan laga kandang tanpa penonton di luar kota, bahkan pengurangan poin, tetapi bentuk hukuman berat ini baru sebatas wacana yang sampai sekarang belum dirumuskan lebih lanjut oleh PSSI.

Baca Juga: Persija Tumbang di Markas Persib, Nasib Carlos Pena di Ujung Tanduk?

Hukuman denda uang kepada klub yang suporternya berbuat ricuh umum terjadi di kompetisi sepak bola Indonesia seperti pernah dialami PSS Sleman pada musim lalu.

Saat itu, PSS harus menerima hukuman sanksi denda sebesar Rp25 juta karena suporter mereka melakukan invasi ke lapangan akibat kecewa kekalahan yang dialami Super Elang Jawa dari Persija pada 3 Agustus 2024.

Persib pun sempat dijatuhi sanksi denda Rp50 juta karena ada suporter yang masuk lapangan seusai laga Persib vs Bali United di leg kedua semifinal Championship Series Liga 1 2023-2024.

Alih-alih diketahui saat itu, suporter yang masuk lapangan ternyata diduga merupakan keluarga atau kerabat dari pemain serta ofisial tim yang hendak merayakan kemenangan.

Baca Juga: Kericuhan Pecah Usai Laga Persib vs Persija, Nick Kuipers Langsung Patah Hati, Begini Katanya

Meski peristiwa invasi suporter ke lapangan biasanya 'hanya' dihukum sanksi denda, tetapi wacana pengurangan poin sempat disampaikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Apalagi kericuhan suporter di Liga Indonesia masih sering terjadi, bahkan setelah tragedi memilukan saat lebih dari 100 suporter meninggal akibat kericuhan di Stadion Kanjuruhan seusai laga Arema vs Persebaya pada 1 Oktober 2022.

Desakan agar hukuman pengurangan poin kepada tim yang suporternya rusuh juga sempat disampaikan Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PN-SSI) merespons maraknya kericuhan suporter di kompetisi Liga Indonesia.

Diberitakan sebelumnya, kericuhan pecah sesuai laga Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin 23 September 2024.

Peristiwa kericuhan ini direkam oleh sejumlah penonton dan viral di media sosial X atau Twitter dan Instagram.

Halaman:

Editor: M Taufik

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X